Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol bertujuan membentuk sarjana muslim yang memiliki kemampuan akademik di bidang pendidikan. Mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi guru profesional yang mampu menerapkan, mengembangkan dan memperkaya ilmu pendidikan Islam di berbagai jenjang lembaga-lembaga pendidikan.

Sejarah Fakultas Tarbiyah dan keguruan

  1. Periode Perintisan
    Berdirinya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dipandang sebagai awal kebangkitan kembali Perguruan Tinggi Islam di Sumatera Barat, setelah bubarnya Universitas Darul Hikmah di Bukittinggi pada tahun 1958. Realitas sejarah menunjukkan bahwa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan merupakan Fakultas tertua di lingkungan IAIN Imam Bonjol Padang dan juga dianggap sebagai “tonggak tua“ dari proses berdirinya IAIN Imam Bonjol itu sendiri. Dikatakan demikian karena pada prinsipnya proses berdirinya IAIN Imam Bonjol Padang diawali dengan berdirinya Fakultas pertamanya yakni Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
  2. Periode Yayasan Imam Bonjol
    Menurut catatan sejarah, berdirinya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan merupakan realisasi dari gagasan para cerdik pandai di Sumatera Barat yang tergabung dalam suatu organisasi yang bernama ISI (Ikatan Sarjana Indonesia) Padang pada tahun 1958. ISI itu sendiri berdiri atas inisiatif Panglima Komando Operasi 17 Agustus (KOPAG) yang saat ini dikenal dengan nama Korem Wirabraja Bukit Barisan Sumatera Barat. Salah satu kegiatan dari ISI Padang pada saat itu adalah mendirikan Yayasan Imam Bonjol yang diketuai oleh Drs. Azhari. Selanjutnya Yayasan Imam Bonjol memulai gerakannya dengan mempelopori berdirinya Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah dan Keguruan. Jurusan Tarbiyah dan Keguruan dari Fakultas Agama Islam yang bernaung di bawah Yayasan Imam Bonjol.
  3. Periode Adopsi
    Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah dan Keguruan ini akhirnya diadopsi dan dinegerikan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan demikian sejak saat itu Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Padang berstatus sebagai cabang dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan diresmikan berdirinya pada tanggal 1 Oktober 1963.
  4. Periode IAIN
    Dalam perjalanan sejarah berikutnya, para tokoh pendidikan Islam dan para ulama yang ada di Sumatera Barat telah berusaha pula untuk mendirikan beberapa Fakultas keagamaan lainnya, seperti Fakultas Syariah di Bukittinggi dan Fakultas Adab di Payakumbuh. Selanjutnya mereka ingin memperjuangkan dan bercita-cita agar di Ranah Minangkabau ini juga berdiri sebuah IAIN (Institut Agama Islam Negeri). Atas kerja sama para tokoh pendidikan dan ulama serta pemerintah daerah yang dipelopori oleh Drs. Azhari, Buya Mansur Dt Nagari Basa dan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Barat saat itu dijabat oleh Bapak Sapoetro, mereka pergi bersama-sama menghadap Menteri Agama RI dan memohon agar di Sumatera Barat dibuka sebuah IAIN. Perjuangan mereka memperoleh hasil yang gemilang ditandai dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 77 tahun 1966 tentang berdirinya secara resmi IAIN Al Jamiah al Islamiyah al Hukumiyah dengan nama al Jamiah Imam Bonjol pada tanggal 29 Nopember 1966 yang ditandatangani oleh Prof. K. H. Syaifuddin Zuhri sebagai Menteri Agama RI saat itu.
  5. Periode UIN